yang akan
menjalani misi di luar Bumi menjalani pelatihan di tangki air sedalam 12
meter, mengenakan pakaian khusus luar angkasa, mempraktikkan 'space walk'.
Nantinya, jika terwujud, kolam milik University of Essex bisa digunakan dalam riset penerbangan angkasa luar dan menguji ketahanan tubuh manusia.
Kolam yang diperkirakan menghabiskan dana 40 juta poundsterling atau Rp 840 miliar itu juga akan menyimulasikan kondisi gravitasi mikro di angkasa luar dan lingkungan laut dalam.
Patner universitas untuk mengerjakan proyek tersebut, Blue Abyss mengatakan, kolam itu bisa digunakan dalam program riset penerbangan angkasa luar, monitoring lingkungan, latihan teknik penyelaman komersial canggih, riset fisik manusia dan hewan laut, juga pengembangan aerospace."Semua unsur pendukung sudah ada. Lokasinya dekat Bandara Stansted dan kawasan industri di pesisir North Sea via Harwich; area kampus yang sempurna, dan markas penelitian di dalam universitas," kata John Vickers, direktur pelaksana Blue Abyss, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (23/7/2015).
Sementara, petinggi University of Essex, Bryn Morris berpendapat, rencana pembangunan kolam, di taman riset dan bisnis Knowledge Gateway, sangat sesuai dengan 'kekuatan' universitasnya.
Kolam terdalam yang ada saat ini adalah Y-40 -- yang sering digunakan sebagai lokasi penyelaman, di Montegrotto Terme, Italia. Kedalamannya mencapai 137 kaki atau 42 meter. Bandingkan dengan kolam renang standar olimpiade yang memiliki kedalaman 16 kaki atau 5 meter.
Sementara, kolam alami di bawah Air Terjun Niagara memiliki kedalaman 114 kaki atau 35 meter, hampir dua pertiga tinggi air terjun. Sedangkan perairan paling dalam di Inggris adalah Loch Morar dengan dalam 310 meter.
Masih soal rekor kedalaman, pada 2008, Vittorio Innocente memecahkan rekor dunia, dengan cara bersepeda di dasar laut sedalam 219 kaki atau 67 meter. (Ein/Mut)
Nantinya, jika terwujud, kolam milik University of Essex bisa digunakan dalam riset penerbangan angkasa luar dan menguji ketahanan tubuh manusia.
Kolam yang diperkirakan menghabiskan dana 40 juta poundsterling atau Rp 840 miliar itu juga akan menyimulasikan kondisi gravitasi mikro di angkasa luar dan lingkungan laut dalam.
Patner universitas untuk mengerjakan proyek tersebut, Blue Abyss mengatakan, kolam itu bisa digunakan dalam program riset penerbangan angkasa luar, monitoring lingkungan, latihan teknik penyelaman komersial canggih, riset fisik manusia dan hewan laut, juga pengembangan aerospace."Semua unsur pendukung sudah ada. Lokasinya dekat Bandara Stansted dan kawasan industri di pesisir North Sea via Harwich; area kampus yang sempurna, dan markas penelitian di dalam universitas," kata John Vickers, direktur pelaksana Blue Abyss, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (23/7/2015).
Sementara, petinggi University of Essex, Bryn Morris berpendapat, rencana pembangunan kolam, di taman riset dan bisnis Knowledge Gateway, sangat sesuai dengan 'kekuatan' universitasnya.
Kolam terdalam yang ada saat ini adalah Y-40 -- yang sering digunakan sebagai lokasi penyelaman, di Montegrotto Terme, Italia. Kedalamannya mencapai 137 kaki atau 42 meter. Bandingkan dengan kolam renang standar olimpiade yang memiliki kedalaman 16 kaki atau 5 meter.
Sementara, kolam alami di bawah Air Terjun Niagara memiliki kedalaman 114 kaki atau 35 meter, hampir dua pertiga tinggi air terjun. Sedangkan perairan paling dalam di Inggris adalah Loch Morar dengan dalam 310 meter.
Masih soal rekor kedalaman, pada 2008, Vittorio Innocente memecahkan rekor dunia, dengan cara bersepeda di dasar laut sedalam 219 kaki atau 67 meter. (Ein/Mut)
sumber : http://news.liputan6.com
No comments:
Post a Comment