Pengertian Tembikar
Tembikar merupakan benda-benda tanah liat berbentuk wadah yang dibakar dengan suhu panas sekitar 500 Celcius. Secara umum benda-benda yang dibuat dari tanah liat dan dibakar dengan temperatur tertentu disebut keramik (Rice 1987: 3—6). Secara lebih rinci keramik dapat dibagi dalam
3 kategori, yaitu (1) porcelain yang dibuat dari tenah liat putih atau kaolin yang dibakar dengan suhu sekitar 1500 Celcius; (2) stoneware yang dibuat dari bahan batuan dan dibakar dengan suhu sekitar 1000 Celcius; (3) earthenware dibuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu sekitar 500 Celcius (Medley 1963; Shepard 1965; Rice 1987). Dengan demikian pengertian tembikar yang dimaksud dalam kajian ini sama dengan earthenware. Santoso Soegondho (1993) menyebut tembikar atau earthenware dengan istilah keramik tanah liat.
3 kategori, yaitu (1) porcelain yang dibuat dari tenah liat putih atau kaolin yang dibakar dengan suhu sekitar 1500 Celcius; (2) stoneware yang dibuat dari bahan batuan dan dibakar dengan suhu sekitar 1000 Celcius; (3) earthenware dibuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu sekitar 500 Celcius (Medley 1963; Shepard 1965; Rice 1987). Dengan demikian pengertian tembikar yang dimaksud dalam kajian ini sama dengan earthenware. Santoso Soegondho (1993) menyebut tembikar atau earthenware dengan istilah keramik tanah liat.
Di Indonesia


Desa Tembikar Tradisional
Banyak desa tembikar Indonesia yang juga cenderung merupakan masyarakar petani. Hidup berdampingan ini penting. Bahan bakar untuk pembakaran tembikar diperoleh dari sisa-sisa pertanian, seperti jerami, kulit padi, alang-alang, dan daun kering. Bahan bakar lain seperti kayu atau minyak terlalu mahal, sehingga tanpa sisa-sisa pertanian tembikar akan berhenti. Seluruh pekerjaan mungkin dipandang sebagai suatu keakraban lingkungan. tanah liat diperoleh di sekitaran, bahan bakar diperoleh sebagai hasil perranian, dan abu pembakaran digunakan sebagai pupuk sawah.
Desa tembikar dapat ditemukan di seluruh Indonesia kecuali Irian Jaya. Banyak desa seperti Gala Gandang di Payakumbuh-Sumatera Barat, Kayu Agung di Sumatera Selatan, Ciruas di Banten, dan Kampung Anjun di Indramayu-Jawa Barat, Bayar dan Dolon di Klaten-Jawa Tengah, serta Banyumulek, Panunjak, dan Mastagik di Pulau Lombok masih menghasilkan tembikar tradisional yang menggunakan teknik lama.
(Bahan dari Indonesia Hertage dan Wedya Tama Widya Sastra)
Jangan Lupa Baca Juga : Seni Patung Di Tengah Hutan
: Belajar Melukis Untuk Menenangkan Jiwa
: Tarian Indonesia Yang Mendunia
No comments:
Post a Comment